Hidup itu emang ibarat putaran roda. The spinning wheel. Kadang di atas, kadang di bawah. kata orangtua : kalo lagi bahagia jangan berlebihan karna siapa tau saat berikutnya kita akan bersedih, vice versa.
Setelah kita dewasa, terkadang kita termangu dan heran dengan jalann hidup yang digariskan Allah pada kita. Konon kata para ahli agama, takdir kita terdiri atas dua macam : yang absolut/mutlak dan yang terjadi karena pilihan yang kita buat.
Anyway, saya sering termenung sejenak jika saya kebetulan bertemu dengan seseorang dari masa lalu,, entah masa kecil atau remaja, yang jalan hidupnya berbeda dengan yang saya perkirakan. Ada, misalnya teman yang saya anggap akan menjadi 'sukses' karena secara finansial dia berkelebihan, cantik, supel, de el el. Namun ternyata ketika bertemu kembali saat dewasa, jalan hidupnya cukup tragis hingga layak dimasukin sebagai skenario sinetron (sori .. itu sih lebay).
Atau : ada teman saya dulu yang bener-benar ga dianggap saking culunnya .. eh sekarang yang bersangkutan udah jadi pengusaha sukses.
Banyak orang tertegun ketika saya menceritakan masa kecil dan kondisi keluarga saya. Ada yang berkomentar : "Ya ampun Ma, kayak sinetron banget jalan hidupmu. perasaan aku mah lurus-lurus wae."
Dan saya hanya mesem2 soalnya saya ngerasa biasa aja, hanyaa mungkin punya pengalamann yg beda ama kebanyakan org. toh saya merasa saya bahagia, biasa aja.
Nah, kalee sekarang ketika saya terheran-heran dengan nasib orang, eh ... meureun si orangnya mah biasa aja ..
Well, maybe that's life!
Setelah kita dewasa, terkadang kita termangu dan heran dengan jalann hidup yang digariskan Allah pada kita. Konon kata para ahli agama, takdir kita terdiri atas dua macam : yang absolut/mutlak dan yang terjadi karena pilihan yang kita buat.
Anyway, saya sering termenung sejenak jika saya kebetulan bertemu dengan seseorang dari masa lalu,, entah masa kecil atau remaja, yang jalan hidupnya berbeda dengan yang saya perkirakan. Ada, misalnya teman yang saya anggap akan menjadi 'sukses' karena secara finansial dia berkelebihan, cantik, supel, de el el. Namun ternyata ketika bertemu kembali saat dewasa, jalan hidupnya cukup tragis hingga layak dimasukin sebagai skenario sinetron (sori .. itu sih lebay).
Atau : ada teman saya dulu yang bener-benar ga dianggap saking culunnya .. eh sekarang yang bersangkutan udah jadi pengusaha sukses.
Banyak orang tertegun ketika saya menceritakan masa kecil dan kondisi keluarga saya. Ada yang berkomentar : "Ya ampun Ma, kayak sinetron banget jalan hidupmu. perasaan aku mah lurus-lurus wae."
Dan saya hanya mesem2 soalnya saya ngerasa biasa aja, hanyaa mungkin punya pengalamann yg beda ama kebanyakan org. toh saya merasa saya bahagia, biasa aja.
Nah, kalee sekarang ketika saya terheran-heran dengan nasib orang, eh ... meureun si orangnya mah biasa aja ..
Well, maybe that's life!