twitter


Siang tadi anak-anak MA Asih Putera mengikuti lomba kabaret di Cimahi. Tadi saya sudah dapat kabarnya. Alhamdulillah mereka berhasil memenangkan juara satu. Horeee ...

Speaking of achievements, murid-murid kami itu memang rajin mendulang prestasi. Dalam berbagai bidang alhamdulillah kami sering menjuarainya. Kalau ada yang ingin bertanya, apa resepnya? Saya akan beberkan di sini.

Di sekolah kami, salah satu hal penting yang kami tanamkan adalah character building dan tentu saja pengembangan akhlak. Yang paling mencolok perbedaan antara kami dan sekolah lain adalah kedekatan kami dengan para murid. Yang saya maksud dekat adalah dalam arti sebenarnya. Di kami, adalah wajar jika melihat para guru bercengkerama dan bercanda dengan siswa. Pada waktu kapanpun mereka boleh mendatangi kami dan mengobrol. Kami bertindak tidak hanya sebagai guru pengganti orangtuanya di sekolah namun juga teman bahkan sahabat mereka. Saya bahkan sering membahasakan diri saya dengan "Aku" saking seringnya saya lupa bahwa mereka sejatinya adalah murid saya. Bapak-bapak malah sering sekali 'mengbal' dengan mereka. Kalau sudah di lapangan futsal, tak masalah siapa yang 'ngeledot' siapa .. mau guru mau murid. Makanya itulah resep awet muda kami. Anda tak percaya? banyak yang menyangka kami lebih muda dari usia sebenarnya (khususnya saya), mungkin karena setiap hari kami bergaul dengan anak-anak muda. Halaah.

Anak-anak muda yang kami bimbing ini memang luar biasa berpotensi. Bahkan yang akan dianggap 'biasa' oleh orang lain. Serius. Di mata kami, tak ada anak yang 'bodoh' atau 'biasa', semuanya istimewa, dengan caranya masing-masing. Dan tugas kami adalah memunculkan berlian yang terpendam itu. Tak masalah jika seorang anak tidak paham matematika, jika ia berbakat menyanyi. Tak masalah ia sedikit lambat dalam belajar, jika ia supel dalam berteman. Apalagi jika ia berakhlak baik, kami akan sangat bangga, minimal ia sudah menanamkan 'saham' untuk akhirat nanti.

Jika ada perlombaan, terkadang kami tak hanya mengirimkan anak yang 'pintar', namun juga yang lainnya. Kami memberi kesempatan bagi semua orang. Kami ingin tiap-tiap dari mereka merasa bahwa mereka 'bisa' dalam hal apapun, asalkan positif tentunya.

Satu lagi yang membedakan anak-anak kami adalah kepercayaan diri mereka yang tinggi. Mungkin karena kami terbiasa membebaskan mereka untuk berekspresi asalkan masih dalam batas kewajaran. Jarang kami temui anak-anak yang masih malu untuk bertanya atau ngobrol dengan guru. Beda dengan jaman saya dulu. Guru yang bisa diajak curhat mungkin hanya dapat dihitung sebelah jari aja.

Sungguh saya senang membimbing mereka. Dan saya yakin mereka juga senang belajar dengan saya. Tak percaya??

Silakan buktikan sendiri ...









0 komentar: