Ini merupakan sambungan dari tulisan saya sebelumnya. Sudah baca?
Baiklah kita teruskan ya ...
Beberapa waktu yang lalu, saya juga pernah berkumpul dengan para guru bahasa Inggris untuk sebuah keperluan tertentu. Tak perlu saya sebutkan apa dan dimana ya. Pokoknya ada aja.
Pertemuan dibuka oleh sang Ketua (Oh yes, we do have a chairman). Saya sudah menduga bahwa pasti ia takkan lama berbahasa Inggris, selalu seperti itu. Setellah 'cuap-cuap' sebentar untuk membuka, ia akan langsung beralih ke bahasa Indonesia dengan mengatakan,
"Yah, pake bahasa Indonesia aja ya .. haha"
Give me a break. Pliiis deh.
Jika itu sekumpulan guru non-inggris, atau siapa gitu, mungkin masih oke. Tapi ini guru-guru bahasa Inggris loh .. hello??
Bukan saya tidak bangga dengan bahasa bangsa saya sendiri, tapi saya merasakan adanya kemalasan atau bahkan ketidakpedean untuk berbahasa Inggris. Gurunya saja sudah seperti itu, gimana muridnya.
Terus, pada saat dia ngomong ternyata suaranya serak. Sepertinya pilek. Sudah tidak mau berbahasa Inggris, pilek pula. Dalam cuap-cuapnya ia meminta maaf dikarenakan ketidaksehatan dirinya. Halaah.
"So, ladies and gentlemen, I am sorry because my sound is not good, I am sick .. so let's talk in Bahasa ..."
Bidadari pake kawat gigi (saya maksudnya hehe) juga tahu, 'sound' itu dimaksudkan bagi suara benda bukan manusia. Seharusnya ia bilang "voice". Dan kalimatnya pun ga enakeun. Arggh ...
Siang tadi saya tersenyum geli. Di sekolah, rekan saya menunjukkan karangan siswanya. Mungkin rekan saya menyuruh siswanya untuk menceritakan kegiatan sehari-hari. Yang bikin edun adalah si anak itu tahu banyak kosa kata (huebaat) namun ia sepertinya sama sekali tidak tahu mengenai struktur kalimat yang benar.
Perhatikan:
I not want go to school, pass I pray enough so my mother not ask I to go. I go back to bedroom and sleeping, to relaxed my opinion.
Lihat kata-kata yang saya cetak tebal.
"Pass" ia maksudkan 'lalu'
I pray enough = saya berdoa cukup (banyak untuk membuat ibunya tidak menyuruhnya ke sekolah)
to relaxed my opinion = untuk menenangkan pikiran.
:P
Saya cengar cengir, tapi sepakat dengan rekan saya, untuk memberikan apresiasi pada si anak karena sudah mau menuliskannya, sekaligus saya mewanti-wanti rekan saya untuk terus membimbingnya.
Gimana dong.
"Delicious, your father rich" = Enak bapak loe kaya! (versi Anggun :D)
So you know = sok tau ah!
Yah, memang susah sih. Kalau memang sudah begitu adanya, no what what.
he he he
I become want laughing
(saya jadi pengen ketawa)
Baiklah kita teruskan ya ...
Beberapa waktu yang lalu, saya juga pernah berkumpul dengan para guru bahasa Inggris untuk sebuah keperluan tertentu. Tak perlu saya sebutkan apa dan dimana ya. Pokoknya ada aja.
Pertemuan dibuka oleh sang Ketua (Oh yes, we do have a chairman). Saya sudah menduga bahwa pasti ia takkan lama berbahasa Inggris, selalu seperti itu. Setellah 'cuap-cuap' sebentar untuk membuka, ia akan langsung beralih ke bahasa Indonesia dengan mengatakan,
"Yah, pake bahasa Indonesia aja ya .. haha"
Give me a break. Pliiis deh.
Jika itu sekumpulan guru non-inggris, atau siapa gitu, mungkin masih oke. Tapi ini guru-guru bahasa Inggris loh .. hello??
Bukan saya tidak bangga dengan bahasa bangsa saya sendiri, tapi saya merasakan adanya kemalasan atau bahkan ketidakpedean untuk berbahasa Inggris. Gurunya saja sudah seperti itu, gimana muridnya.
Terus, pada saat dia ngomong ternyata suaranya serak. Sepertinya pilek. Sudah tidak mau berbahasa Inggris, pilek pula. Dalam cuap-cuapnya ia meminta maaf dikarenakan ketidaksehatan dirinya. Halaah.
"So, ladies and gentlemen, I am sorry because my sound is not good, I am sick .. so let's talk in Bahasa ..."
Bidadari pake kawat gigi (saya maksudnya hehe) juga tahu, 'sound' itu dimaksudkan bagi suara benda bukan manusia. Seharusnya ia bilang "voice". Dan kalimatnya pun ga enakeun. Arggh ...
Siang tadi saya tersenyum geli. Di sekolah, rekan saya menunjukkan karangan siswanya. Mungkin rekan saya menyuruh siswanya untuk menceritakan kegiatan sehari-hari. Yang bikin edun adalah si anak itu tahu banyak kosa kata (huebaat) namun ia sepertinya sama sekali tidak tahu mengenai struktur kalimat yang benar.
Perhatikan:
I not want go to school, pass I pray enough so my mother not ask I to go. I go back to bedroom and sleeping, to relaxed my opinion.
Lihat kata-kata yang saya cetak tebal.
"Pass" ia maksudkan 'lalu'
I pray enough = saya berdoa cukup (banyak untuk membuat ibunya tidak menyuruhnya ke sekolah)
to relaxed my opinion = untuk menenangkan pikiran.
:P
Saya cengar cengir, tapi sepakat dengan rekan saya, untuk memberikan apresiasi pada si anak karena sudah mau menuliskannya, sekaligus saya mewanti-wanti rekan saya untuk terus membimbingnya.
Gimana dong.
"Delicious, your father rich" = Enak bapak loe kaya! (versi Anggun :D)
So you know = sok tau ah!
Yah, memang susah sih. Kalau memang sudah begitu adanya, no what what.
he he he
I become want laughing
(saya jadi pengen ketawa)
7 Agustus 2009 pukul 22.00
*ngakak guling2* hahaha...emang bodor bu...xD